Kenali dan Kuasai 6 Literasi Dasar
Kenali dan Kuasai
6 Literasi Dasar
Arti literasi adalah kemampuan untuk membaca, menulis, berhitung, memahami, memecahkan masalah, serta menggunakan informasi dalam berbagai konteks. Literasi juga mencakup kemampuan untuk berpikir kritis, menganalisis, dan menggunakan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Literasi merupakan landasan yang sangat penting bagi seseorang untuk pengambilan keputusan yang efektif serta berpartisipasi dalam dalam dunia yang semakin kompleks dan terhubung secara global. Mirisnya, kondisi literasi di Indonesia masih termasuk memprihatinkan.
Di tahun 2016, data UNESCO mengungkapkan minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001% atau hanya satu dari seribu orang Indonesia yang rajin membaca. Indonesia menempati urutan ke 6- dari 61 negara dan menjadi negara dengan literasi terendah di Asia Tenggara.
Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) yang dihimpun Perpusnas RI tahun 2022 menunjukkan tingkat literasi masyarakat Indonesia di angka 64,48 dari skala 100. Pemerintah menargetkan pada tahun 2024 bisa mencapai 71,4.
Oleh karenanya, peringatan Hari Literasi Internasional atau Hari Aksara Internasional (HAI) setiap tanggal 8 September menjadi momentum untuk terus mendorong peningkatan literasi masyarakat. Tema HAI 2023 adalah membangun fondasi untuk masyarakat yang berkelanjutan dan damai pada masa transisi.
Memahami arti literasi adalah langkah awal untuk mencapai tujuan Hari Aksara Internasional. Menurut KBBI, secara sederhana arti literasi adalah kemampuan menulis dan membaca. Akan tetapi seiring perkembangan zaman, pengertian literasi menjadi lebih luas. Setidaknya terdapat 6 dasar literasi yang perlu dikuasai, yaitu literasi baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, serta budaya dan kewargaan.
Literasi Baca Tulis
Literasi baca tulis adalah kemampuan untuk membaca dan menulis. Ini mencakup kemampuan membaca dengan memahami teks tertulis, mengenali huruf, kata-kata, dan kalimat, serta kemampuan menulis dengan jelas dan efektif untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Literasi baca tulis merupakan dasar dari banyak aspek kehidupan sehari-hari. Dengan literasi baca tulis yang baik, kita dapat mengakses informasi, menganalisis, menanggapi, memahami isu-isu kompleks, dan membuat keputusan yang lebih baik.
Contoh literasi baca tulis dalam kehidupan sehari-hari antara lain saat kita membaca dan menulis pesan teks, seperti email, pesan teks, atau surat. Kemampuan membaca memungkinkan kita untuk memahami informasi yang diterima, sedangkan kemampuan menulis memungkinkan kita untuk berkomunikasi secara tertulis dengan jelas dan efektif kepada orang lain.
Contoh literasi baca tulis dalam kehidupan sehari-hari lainnya yakni saat kita membaca label produk, petunjuk penggunaan, atau resep masakan, kita mengandalkan literasi baca tulis untuk memahami instruksi dan informasi yang diberikan. Kemampuan ini juga sangat penting dalam pendidikan, pekerjaan, dan interaksi sehari-hari dengan orang lain.
Literasi Numerasi
Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk memahami, menggunakan, dan berpikir kritis terkait dengan angka dan matematika dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari. Ini mencakup pemahaman konsep matematika dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pecahan, persentase, dan lainnya.
Literasi numerasi sangat penting dalam kehidupan modern karena banyak aspek kehidupan memerlukan pemahaman dan penerapan matematika. Kita dapat menerapkan konsep-konsep ini dalam situasi praktis seperti mengukur, berhitung, mengelola anggaran, atau mengevaluasi informasi statistik.
Di dunia kerja, literasi numerasi diperlukan dalam berbagai profesi, termasuk ilmu pengetahuan, teknologi, bisnis, dan keuangan. Selain itu, literasi numerasi juga penting dalam pengambilan keputusan pribadi, seperti berinvestasi, mengelola keuangan, atau memahami informasi statistik dalam berita.
Pengembangan literasi numerasi tidak hanya mengenai keterampilan teknis dalam berhitung. Literasi numerasi membantu kita lebih kompeten dalam berpikir kritis, membuat keputusan yang baik, dan berkontribusi dalam masyarakat yang semakin terhubung dan berbasis data.
Literasi Sains
Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah yang melibatkan pemahaman mendalam terhadap berbagai aspek ilmu pengetahuan dan konsep-konsep sains. Kecakapan ini membantu kita menjelaskan fenomena ilmiah serta mengambil simpulan berdasarkan fakta.
Literasi sains mencakup pengetahuan tentang prinsip-prinsip dasar di berbagai cabang ilmu. Misalnya ilmu fisika yang membahas tentang materi dan energi, kimia yang membahas tentang struktur dan reaksi kimia, biologi yang membahas tentang kehidupan dan organisme, serta astronomi yang membahas tentang benda-benda langit.
Sebagai salah satu dari 6 dasar literasi, literasi sains meliputi pemahaman tentang metode ilmiah. Kita bisa memahami cara ilmuwan mengamati, menguji, dan mengumpulkan data untuk mengembangkan pemahaman tentang dunia. Ini melibatkan pemahaman tentang perbedaan antara fakta, hipotesis, dan teori, serta kemampuan untuk mengkritisi dan mengevaluasi informasi yang disajikan dalam konteks ilmiah.
Dengan literasi sains, kita dapat lebih memahami dunia, mengambil keputusan yang lebih baik, berpartisipasi dalam dialog ilmiah, dan berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga pada akhirnya dapat mendorong kemajuan masyarakat dan peradaban.
Literasi Digital
Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan teknologi digital, termasuk perangkat keras seperti komputer dan smartphone, maupun perangkat lunak seperti aplikasi dan program. Penggunaannya memerlukan pemahaman yang mendalam dan dilakukan secara sehat, bijak, tepat, dan mematuhi hukum yang berlaku.
Literasi digital mencakup sejumlah aspek yang penting dalam era digital ini, di antaranya:
-
Kemampuan menggunakan perangkat dan aplikasi, seperti dasar-dasar penggunaan komputer, smartphone, serta aplikasi dan program di dalamnya.
-
Kemampuan navigasi di internet untuk mencari informasi, mengelola riwayat penelusuran, dan menghindari risiko online.
-
Kemampuan evaluasi informasi yang melibatkan kemampuan mengidentifikasi informasi yang dapat dipercaya, serta kritis terhadap informasi online.
-
Kemampuan berkomunikasi dan berbagi, termasuk berkomunikasi melalui media sosial, email, dan aplikasi pesan, serta berbagi informasi secara aman.
-
Pemahaman privasi dan keamanan, yaitu kesadaran tentang privasi online dan cara melindungi data pribadi.
-
Kreativitas dan inovasi yang mencakup kemampuan untuk menciptakan, mengedit, dan berbagi konten digital serta memahami hak cipta.
-
Pemahaman tentang digital footprint atau jejak digital, serta pemahaman bagaimana hal itu dapat mempengaruhi reputasi dan privasi pribadi.
Literasi digital menjadi semakin penting ketika teknologi digital mendominasi hampir semua aspek kehidupan seperti saat ini. Dengan literasi digital yang baik, kita memiliki keunggulan dalam menghadapi tantangan dan peluang yang datang bersamaan dengan perkembangan teknologi informasi. Literasi digital juga membantu kita dalam menjaga keamanan dan privasi dalam dunia digital yang semakin kompleks.
Literasi Finansial
Literasi finansial adalah kemampuan yang sangat penting dalam mengelola keuangan pribadi atau keluarga. Ini mencakup pemahaman tentang konsep keuangan seperti tabungan, investasi, utang, dan manajemen anggaran.
Literasi finansial membantu kita membuat keputusan keuangan yang bijak, termasuk investasi untuk masa depan, manajemen utang, dan perencanaan pensiun. Selain itu, literasi finansial juga membantu menghindari jebakan keuangan serta mengelola risiko keuangan dengan lebih baik.
Contoh penerapan literasi keuangan dalam kehidupan sehari-hari antara lain ketika membuat keputusan pembelian yang bijak berdasarkan perbandingan harga dan kualitas produk, mengelola kartu kredit dengan bijak untuk menghindari bunga berlebih, serta memahami dan memanfaatkan berbagai layanan keuangan seperti rekening tabungan dengan bunga yang menguntungkan.
Selain itu, literasi finansial berguna juga untuk menyusun rencana pensiun yang berkelanjutan, memahami manfaat asuransi, serta membuat keputusan investasi yang cerdas untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Semua tindakan ini menunjukkan pemahaman yang baik tentang literasi finansial dalam mengelola keuangan sehari-hari.
Literasi Budaya dan Kewargaan
Literasi budaya dan kewargaan adalah kemampuan untuk memahami dan berpartisipasi dalam berbagai aspek budaya dan masyarakat, termasuk pemahaman tentang nilai-nilai, norma, dan praktik budaya, serta peran dan tanggung jawab sebagai warga negara. Kita juga perlu memahami hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat.
Contoh literasi budaya dan kewarganegaraan antara lain:
-
Menghargai dan memahami budaya, agama, dan tradisi orang lain, serta menghindari tindakan diskriminatif atau prasangka terhadap kelompok budaya tertentu.
-
Menghadiri acara budaya seperti festival seni, pameran seni, atau perayaan budaya lokal untuk mendukung dan mengapresiasi seni dan budaya lokal.
-
Memahami sejarah, kontribusi, dan pengalaman kelompok-kelompok budaya yang berbeda di masyarakat, serta memperjuangkan inklusivitas dalam pendidikan.
-
Partisipasi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) dan memahami proses pemilihan umum, mencari informasi tentang kandidatnya, serta memilih dengan bijak.
-
Berpartisipasi dalam gerakan sosial dan advokasi untuk isu-isu seperti hak asasi manusia, kesetaraan gender, hak imigran, atau hak lingkungan.
Literasi budaya dan kewargaan sangat penting dalam masyarakat yang semakin multikultural saat ini. Kita perlu memiliki pengetahuan tentang dunia di sekitar serta berpartisipasi secara efektif dalam upaya memajukan perubahan sosial positif dan masyarakat yang inklusif.
Arti literasi adalah salah satu kunci bagi perkembangan individu dan kemajuan masyarakat. Menguasai 6 dasar literasi, yaitu literasi baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, serta budaya dan kewargaan, akan membentuk landasan yang kuat untuk pemahaman dunia sekitar kita.
Hari Aksara Internasional mengingatkan kita akan pentingnya literasi untuk membangkitkan kesadaran akan tantangan yang masih dihadapi dalam upaya meningkatkan tingkat literasi global. Kita perlu bersama-sama menciptakan dunia yang lebih literat dan memberikan kesempatan kepada semua orang untuk mengembangkan potensi.