Indonesia, Negara Maritim atau Agraris?
Indonesia Negara Maritim atau Agraris?
Hari Maritim Nasional dan Hari Tani Nasional diperingati setiap bulan September. Tepatnya tanggal 23 September sebagai Hari Maritim Nasional dan tanggal 24 September sebagai Hari Tani Nasional.
Mengapa ada peringatan Hari Maritim Nasional dan Hari Tani Nasional di Indonesia? Selain disebut sebagai zamrud khatulistiwa, Indonesia juga termasuk negara maritim. Negara maritim adalah negara yang memiliki wilayah luas di sepanjang pantai dan memanfaatkan lautan serta sumber daya di dalamnya untuk kepentingan ekonomi dan keamanan negara.
Seperti kita ketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas lautan mencapai 6,4 juta km2 dari total 8,3 juta km2 wilayah Indonesia. Artinya, sekitar 62% luas Indonesia merupakan wilayah perairan dengan garis pantai sepanjang 108 ribu km.
Di sisi lain, Indonesia juga termasuk negara agraris. Negara agraris adalah negara yang mampu menghasilkan produk pertanian dalam jumlah besar sehingga sektor pertanian menjadi salah satu penopang perekonomian nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, terdapat 7,4 juta hektar lahan pertanian di Indonesia, termasuk areal persawahan, kebun kelapa sawit, serta komoditas lainnya. Rencana Strategis Kementerian Pertanian tahun 2020-2024 menyebutkan sebagian besar pertumbuhan ekonomi dan devisa negara berasal dari sektor pertanian.
Sayangnya, saat ini lahan pertanian kian menyempit dan jumlah petani berkurang. Ancaman krisis pangan menghantui berbagai negara, termasuk Indonesia. Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian sebanyak 38,7 juta orang.
Padahal, sebagai negara dengan julukan zamrud khatulistiwa, sumber daya alam Indonesia melimpah di daratan dan lautan. Sangat layak jika Indonesia disebut sebagai negara maritim sekaligus negara agraris. Hanya saja, semua pihak perlu berkontribusi guna mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia secara bijak.
Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Bidang Maritim
Hari Maritim Nasional setiap tanggal 23 September ditetapkan berdasarkan SK Nomor 249 tahun 1964. Tujuan peringatan Hari Maritim Nasional adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sektor maritim dan kelautan dalam kehidupan sehari-hari, ekonomi, pertahanan, dan lingkungan di Indonesia.
Hari Maritim Nasional juga bertujuan untuk mendorong pengembangan sektor maritim, termasuk perikanan, perdagangan, transportasi laut, dan pariwisata. Ini mencakup promosi dan investasi dalam sektor ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.
Pemanfaatan sumber daya alam yang bijak sangat penting untuk menjaga kelangsungan ekosistem laut dan sumber daya yang ada. Berikut 5 cara untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam di bidang maritim.
1. Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan
Pengelolaan perikanan berkelanjutan di antaranya mencakup penetapan kuota penangkapan yang sesuai dengan tingkat pemulihan stok ikan. Termasuk pemantauan dan pengendalian penangkapan ikan dengan jaring selektif.
Penting juga untuk melakukan pendekatan berbasis ekosistem untuk menghindari dampak merusak pada spesies non-target dan ekosistem laut. Ini juga melibatkan pemantauan terus-menerus terhadap populasi ikan dan penyesuaian regulasi penangkapan sesuai dengan data terkini.
2. Pengawasan dan Penegakan Hukum Maritim
Meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum maritim adalah langkah penting dalam mengatasi illegal fishing dan aktivitas merusak lainnya di perairan nasional. Ini melibatkan patroli laut yang aktif, teknologi pemantauan yang canggih, serta kerja sama regional dan internasional dalam penegakan hukum maritim.
3. Pengembangan Kawasan Konservasi Laut
Pembentukan kawasan konservasi laut merupakan cara untuk melindungi ekosistem laut yang rentan, seperti terumbu karang, hutan bakau, dan tempat berkembangbiak berbagai spesies laut. Ini melibatkan perencanaan yang bijak untuk membatasi aktivitas manusia yang dapat merusak lingkungan laut, sambil mendukung pemulihan ekosistem dan pelestarian keanekaragaman hayati.
4. Pengurangan Pencemaran Laut
Upaya pengurangan pencemaran laut melibatkan pengendalian pelepasan limbah industri dan domestik ke laut, pengembangan sistem pengolahan air yang efisien, serta pengelolaan limbah plastik dan bahan pencemar lainnya yang dapat merusak lingkungan laut. Kampanye kesadaran publik juga dapat membantu dalam mengurangi sampah plastik dan pencemaran laut secara umum.
5. Promosi Pariwisata Berkelanjutan
Pariwisata dapat menjadi sumber pendapatan yang besar, terutama di daerah dengan pemandangan pantai, pulau, dan taman laut yang indah. Penting untuk mengembangkan industri pariwisata yang berkelanjutan dengan mempertahankan keindahan alam, pemberdayaan komunitas lokal, penggunaan energi terbarukan, dan pengelolaan limbah yang bijak.
Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Bidang Pertanian
Layaknya zamrud khatulistiwa, sumber daya alam Indonesia juga melimpah dan dapat dioptimalkan pada bidang pertanian. Namun, tentu saja terdapat tantangan yang harus kita hadapi, seperti degradasi lahan pertanian, kurangnya regenerasi petani, serta ancaman krisis iklim.
Hari Tani Nasional merupakan kesempatan untuk merenungi dan mencari solusi atas beragam tantangan. Hari Tani Nasional yang ditetapkan setiap tanggal 24 September berdasarkan UU Pokok Agraria tahun 1960, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pertanian dalam kehidupan sehari-hari, mencakup aspek seperti pasokan pangan, pemenuhan kebutuhan hidup, dan pertumbuhan ekonomi.
Berikut 5 cara untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia di bidang pertanian.
1. Pemilihan Varietas Tanaman yang Sesuai
Pemilihan varietas tanaman yang sesuai dengan iklim dan kondisi setempat sangat penting untuk mengoptimalkan hasil panen. Ini akan meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko kegagalan panen. Varietas yang tahan terhadap hama, penyakit, dan perubahan iklim juga sangat dianjurkan.
2. Pengelolaan Air yang Bijak
Pengelolaan air mencakup pemanfaatan teknologi irigasi yang efisien, pengumpulan dan penggunaan air hujan, serta pemeliharaan sistem drainase yang baik untuk mencegah genangan dan erosi. Sehingga kita bisa mengoptimalkan penggunaan sumber daya air yang kian terbatas.
3. Diversifikasi Tanaman
Diversifikasi tanaman adalah praktik menanam berbagai jenis tanaman di lahan yang sama. Ini dapat meningkatkan produktivitas dan membantu mengurangi risiko monokultur. Tanaman-tanaman berbeda juga dapat memberikan manfaat ekologis, seperti peningkatan kesuburan tanah dan mengendalikan hama secara alami.
4. Pertanian Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan dimaksudkan untuk meminimalkan dampak negatif pertanian pada lingkungan sekaligus memaksimalkan produktivitas. Ini mencakup penggunaan metode organik, rotasi tanaman, dan pengurangan penggunaan pestisida dan pupuk kimia. Pertanian berkelanjutan juga mendorong praktik konservasi tanah dan air, seperti penggunaan mulsa, pengendalian erosi, dan pengelolaan air yang efisien.
5. Penyuluhan Pertanian
Program penyuluhan pertanian yang efektif menjadi kunci dalam membantu petani memahami dan menerapkan praktik-praktik pertanian berkelanjutan. Penyuluh pertanian dapat memberikan pelatihan, informasi tentang teknologi pertanian terbaru, dan bimbingan dalam pengelolaan lahan. Sehingga produktivitas pertanian bisa ditingkatkan.
Hari Maritim Nasional dan Hari Tani Nasional adalah dua perayaan penting yang mencerminkan tanggung jawab bersama atas sumber daya alam Indonesia di bidang maritim dan pertanian Indonesia. Keduanya mengingatkan kita akan kekayaan alam dan peran para nelayan serta petani dalam memastikan kelangsungan pangan dan ekonomi negara ini.
Melalui kesadaran akan pentingnya kedua sektor tersebut, kita perlu turut mendukung pertanian yang berkelanjutan, melestarikan lingkungan, dan meningkatkan kualitas hidup para petani dan nelayan. Bersama kita menjaga dan menghormati peran penting sektor-sektor ini serta untuk memastikan bahwa masa depan generasi berikutnya akan tetap diberkati dengan sumber daya alam yang berlimpah.