Pentingnya Pembelajaran Kolaboratif di Sekolah

19 Juni 2024|Artikel|Bagikan :

Pentingnya Pembelajaran Kolaboratif di Sekolah

 

Pembelajaran kolaboratif telah menjadi pendekatan yang semakin penting dalam dunia pendidikan saat ini. Metode ini menekankan kerja kelompok di antara siswa yang memberikan kesempatan untuk saling membantu memahami materi pelajaran. 

Dengan menonjolkan manfaat kolaborasi, belajar kelompok tidak hanya memperkaya pemahaman akademis, tetapi juga mengasah keterampilan sosial siswa. Interaksi siswa yang terjadi selama proses ini menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan mendorong pembelajaran aktif

Pengertian dan Ranah Pembelajaran Kolaboratif

Pembelajaran kolaboratif adalah metode di mana siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan bersama. Metode ini menekankan kerja sama antara siswa yang memungkinkan mereka untuk saling mendukung dan belajar satu sama lain.

Pembelajaran kolaboratif berakar pada teori pembelajaran sosial dan perspektif sosio-konstruktivis, yang menekankan bahwa pengetahuan dibangun melalui interaksi sosial. Melalui kolaborasi, siswa dapat mengembangkan keterampilan komunikasi, tanggung jawab individu, dan ketergantungan positif di antara anggota kelompok.

Kolaborasi merupakan salah satu keterampilan abad 21 yang dirumuskan oleh UNESCO,   yang disebut 4C, yaitu communication, critical thinking, creativity, dan collaboration. Keterampilan ini sangat penting karena mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di dunia kerja dan kehidupan sehari-hari yang semakin kompleks. 

Kolaborasi dalam pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam tiga ranah utama: sebagai kompetensi, aksi, dan model pembelajaran. Sebagai kompetensi, kolaborasi diajarkan dan dikembangkan untuk membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan. 

pembejalaran kolaboratif juga bisa dilakukan di outdoor

Sebagai aksi atau implementasi, kolaborasi melibatkan kerjasama antara guru, sekolah, dan lembaga untuk mencapai tujuan pendidikan bersama. Terakhir, sebagai model pembelajaran, kolaborasi menjadi strategi efektif untuk meningkatkan efisiensi dan hasil belajar. Caranya dengan memanfaatkan kekuatan kerja sama dan interaksi sosial dalam proses pendidikan. 

Manfaat Kolaborasi dalam Proses Pembelajaran

Kolaborasi dapat membentuk lingkungan belajar yang dinamis, di mana setiap orang akan berkontribusi dan berkembang secara optimal. Manfaat kolaborasi mencakup berbagai aspek penting yang akan membantu siswa menjadi pribadi yang lebih kompeten dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Berikut beberapa manfaat kolaborasi dalam proses pembelajaran:

  • Mengembangkan Rasa Hormat dan Mengurangi Sifat Egois

Dalam kerja kelompok, siswa belajar untuk membagi tugas secara adil dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini mengajarkan mereka untuk menghargai kontribusi setiap anggota dan mengurangi kecenderungan untuk bersikap egois.

  • Melatih Kemampuan Mendengarkan Aktif

Kolaborasi mendorong siswa untuk mendengarkan pendapat rekan mereka. Ini penting dalam proses belajar mengajar karena membantu siswa untuk mengapresiasi perspektif lain dan melatih kemampuan mendengarkan yang baik.

  • Memupuk Rasa Tanggung Jawab

Setiap anggota kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Dengan bekerja dalam kelompok, siswa belajar untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang mereka emban dan termotivasi untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan baik.

  • Efisiensi Penyelesaian Tugas

Pekerjaan yang dibagi dalam kelompok cenderung diselesaikan lebih cepat karena adanya pembagian tugas berdasarkan kemampuan perorangan. Ini membuat proses penyelesaian tugas menjadi lebih efisien dan hasil akhir yang lebih baik.

  • Meningkatkan Kemampuan Kerja Sama

Bekerja dalam kelompok memperkuat kemampuan siswa dalam bekerja sama. Mereka belajar bagaimana berkoordinasi, berkomunikasi, dan bekerja sebagai tim untuk mencapai tujuan bersama.

  • Meningkatkan Keterampilan Komunikasi

Proses kolaborasi menuntut siswa untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif. Mereka belajar cara menyampaikan ide, memberikan masukan, dan menjadi pendengar yang baik. Semua keterampilan ini sangat penting dalam kehidupan profesional dan pribadi.

  • Mendorong Kreativitas dan Inovasi

Manfaat kolaborasi dalam pembelajaran membuka ruang bagi siswa untuk saling bertukar ide dan perspektif. Dengan bekerja bersama, mereka dapat menciptakan solusi yang lebih kreatif dan inovatif dengan menggabungkan kekuatan dan keahlian masing-masing anggota kelompok. 

Proses diskusi dan brainstorming dalam kelompok seringkali menghasilkan ide-ide baru yang tidak akan muncul jika siswa bekerja secara perorangan. Ini tidak hanya meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dalam mengemukakan ide-ide unik.

Model Pembelajaran Kolaboratif

Model pembelajaran kolaboratif menawarkan beragam pendekatan yang memungkinkan siswa untuk belajar secara efektif melalui kerja kelompok dan interaksi siswa. Seperti disebutkan oleh Suryani pada tahun 2010, terdapat sejumlah model kolaboratif yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa dan pemahaman terhadap materi pelajaran. 

pembelajaran kolaboratif baik dilakukan di sekolah

Berikut model pembelajaran kolaboratif yang dapat diterapkan:

  • Learning Together

Model ini mengajak siswa untuk bekerja sama dalam kelompok kecil, saling membantu dalam memahami materi, dan menyelesaikan tugas bersama. Fokusnya adalah pada interaksi positif dan saling ketergantungan di antara anggota kelompok.

  • Team Game Tournament

Model ini menggabungkan pembelajaran dengan unsur kompetisi. Siswa bekerja dalam tim untuk bersaing dalam turnamen berbasis akademik yang mendorong semangat kerjasama dan meningkatkan motivasi belajar.

  • Group Investigation

Dalam model ini, siswa terlibat dalam penyelidikan kelompok terhadap suatu topik. Mereka merencanakan, melakukan penelitian, dan mempresentasikan temuan mereka. Kegiatan ini membantu mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis.

  • Academic Constructive Controversy

Model ini melibatkan debat atau diskusi di mana siswa mengambil posisi berlawanan tentang suatu isu. Melalui proses ini, mereka belajar untuk melihat berbagai perspektif, berpikir kritis, dan mengembangkan keterampilan argumentasi yang efektif.

  • Jigsaw Procedure

Materi pembelajaran dibagi menjadi beberapa bagian kecil yang dipelajari oleh masing-masing anggota kelompok. Setelah itu, mereka saling mengajarkan bagian yang telah dipelajari, sehingga setiap anggota menguasai seluruh materi melalui kolaborasi.

  • Student Team Achievement

Model ini menekankan pencapaian tim, di mana siswa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan pembelajaran. Keberhasilan tim bergantung pada kontribusi masing-masing anggota yang mendorong tanggung jawab individu dan kelompok.

  • Complex Instruction

Model ini digunakan untuk mengatasi ketidaksetaraan dalam partisipasi kelompok. Guru memberikan tugas-tugas yang menantang dengan peran yang beragam untuk memastikan setiap siswa memiliki kesempatan untuk berkontribusi dan belajar.

  • Team Accelerated Instruction

Dalam model ini, siswa bekerja dalam kelompok untuk mempercepat proses belajar. Mereka saling mendukung dalam menguasai materi dengan cepat dan efektif yang sering kali menggunakan bantuan teknologi atau sumber belajar tambahan.

  • Cooperative Learning Structure

Model ini mencakup berbagai teknik dan strategi untuk mendorong kerjasama di kelas, seperti Think-Pair-Share atau Round Robin. Struktur-struktur ini dirancang untuk memaksimalkan interaksi siswa dan keterlibatan aktif dalam proses belajar.

  •  Cooperative Integrated Reading and Composition

Model ini diterapkan khusus untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis. Siswa bekerja dalam kelompok untuk membaca teks, berdiskusi, dan menulis secara kolaboratif yang membantu meningkatkan pemahaman dan keterampilan literasi.

Di era globalisasi saat ini, kemampuan untuk bekerja sama dalam tim adalah salah satu softskill yang sangat dibutuhkan. Melalui pembelajaran kolaboratif, siswa disiapkan untuk menghadapi tantangan di dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Sangat penting bagi sekolah untuk mengintegrasikan metode pembelajaran ini dalam kurikulum dan memastikan siswa berkembang secara intelektual, sosial, dan emosional.