Melihat Pendidikan Mancanegara pada Hari Pendidikan Internasional : Bisakah Diterapkan di Indonesia?

6 Januari 2025|Artikel|Bagikan :

Hari Pendidikan Internasional diperingati setiap tanggal 24 Januari sebagaimana penetapan Majelis Umum PBB. Tujuannya antara lain untuk meningkatkan akses pendidikan di dunia dan membangun generasi yang peduli pada perdamaian berkelanjutan.

Sistem pendidikan yang ada di setiap negara tentu saja berbeda-beda. Sama halnya sistem pendidikan di Indonesia juga berbeda dengan yang ada di beberapa negara lainnya, seperti Malaysia, Singapura, China, dan India. 

Sistem Pendidikan di Malaysia

Sistem pendidikan di Malaysia dibagi dalam lima tahap, yakni prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah, pra-universitas, dan pendidikan tinggi. Pemerintah federal melalui Kementerian Pendidikan Malaysia (MOE) mengelola kebijakan, sementara tiap negara bagian memiliki otonomi pelaksanaan. Sistem ini bertujuan mencetak generasi yang cerdas, kreatif, dan kompetitif secara global.

Kurikulum di Malaysia mencerminkan dualisme antara pendidikan sekuler dan Islami. Misalnya, jenjang prasekolah diatur melalui Kurikulum Standard Prasekolah Kebangsaan (KSPK) yang menekankan pembentukan nilai moral, literasi, dan numerasi. Pendidikan dasar menggunakan Kurikulum Standard Sekolah Rendah (KSSR), sedangkan pendidikan menengah memakai Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah (KBSM).

Keunggulan sistem pendidikan di Malaysia adalah fleksibilitasnya dalam mengakomodasi keberagaman etnis, bahasa, dan agama melalui sekolah nasional, kebangsaan, dan sekolah agama. Namun, tantangan seperti kesenjangan kualitas pendidikan di wilayah pedesaan dan tekanan akademik yang tinggi masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah.

Bagi Indonesia, pengalaman Malaysia dalam memadukan keberagaman ke sistem pendidikan dapat menjadi inspirasi. Tentu saja adanya perbedaan sosial dan geografis membuat penerapan sistem harus disesuaikan. Upaya integrasi nilai budaya dan agama di Malaysia relevan sebagai pembelajaran untuk pengembangan pendidikan inklusif.

Sistem Pendidikan di Singapura

Kita dapat mempelajari sistem pendidikan di Singapura yang terkenal dengan kedisiplinan dan jam belajar yang tinggi demi kesuksesan di masa mendatang. Hal tersebut sudah terbukti dengan hasil yang baik, sehingga negara Singapura menjadi salah satu destinasi pelajar untuk melanjutkan studi.

Sistem pendidikan di Singapura yang terkenal disiplin telah menjadikan banyak lulusan dengan nilai yang baik dan sanggup bersaing di beberapa tempat kerja yang bagus. Lalu apa saja keunggulan yang menjadikan pendidikan di Singapura ini menjadi baik?

Pemerintah Singapura memilih guru dengan proses yang ketat dan sangat selektif. Guru yang dipilih adalah yang mampu berpikir kritis dan kreatif, mampu membuat metode pembelajaran yang efektif, dan harus sanggup berinovasi setiap waktu. Hal ini disandingkan dengan gaji yang terbilang cukup memuaskan. 

Negara Singapura memiliki berbagai macam warga negara yang hidup di sana. Sehingga sekolah menerapkan bahasa bilingual, bahkan trilingual. Namun bahasa Inggris tetap menjadi bahasa utama yang digunakan. Sehingga siswa mampu berbahasa Inggris dengan cakap dan bisa meningkatkan nilai jual untuk bekerja di perusahaan terbaik pada saatnya.

Kurikulum pembelajaran di sekolah yang ada di Singapura juga menegaskan pada keterampilan abad 21. Keterampilan penting seperti berpikir kritis, komunikasi yang efektif, dan pemecahan masalah, terus diasah untuk menyiapkan siswa menghadapi tantangan global di masa depan.

Sistem Pendidikan di China

Selain Singapura, ada juga pendidikan yang berfokus kepada sistem belajar yang aktif dan berpusat pada cara belajar siswa. Sistem pembelajaran ini dapat kita temukan dalam sistem pendidikan di China

Sejak kurikulum 2001 di China menganut pendekatan yang berpusat pada siswa. Hal ini menekankan pembelajaran aktif dan bagaimana cara belajar yang tepat bagi siswa. Dalam kurikulum ini memperjelas tujuan-tujuan serta mendukung partisipasi aktif para siswa dalam hal belajar. 

Kurikulum di China mengintegrasi beberapa pelajaran, sehingga ada empat mata pelajaran pasti, yaitu bahasa Mandarin, Matematika, Seni dan Musik, serta mata pelajaran yang disebut dengan “Moralitas dan Kehidupan”. Pada tahun 2018, pemerintah China menambahkan mata pelajaran AI atau kecerdasan buatan ke dalam kurikulum sekolah menengah.

Di China, pemerintah daerah mengatur sekolah dasar dan menengah. Sementara pemerintah pusat mengatur perguruan tinggi. Sebagian sekolah di China menerapkan sistem sekolah wajib yang artinya setiap anak usia sekolah wajib asrama di sekolah. 

China juga memiliki sekolah swasta yang biayanya lebih mahal dibandingkan sekolah negeri. Hampir semua sekolah swasta di China memberikan materi yang sama dengan negeri, namun memiliki tingkat kelas yang lebih kecil dan fasilitas yang lebih lengkap untuk para siswanya.

Para siswa di China mengikuti berbagai penilaian sepanjang pendidikan mereka. Penilaian yang berbentuk tes akhir tahun ini dikembangkan oleh sekolah dan penilaian informal dari guru ke siswa. Para siswa di China juga wajib mengikuti ujian akhir sekolah dasar dan menengah pertama yang isinya berbeda-beda di setiap daerah.

Nilai pengetahuan setidaknya untuk mata pelajaran bahasa Mandarin dan Matematika, dan bisa juga ada tambahan mata pelajaran lain. Namun untuk mata pelajaran lain hanya tes biasa untuk memastikan mereka paham, dan nilainya tidak dimasukkan ke dalam kelulusan. 

Siswa di China yang ingin melanjutkan ke universitas harus mengikuti ujian masuk univ nasional yang ketat dan dikenal dengan sebutan Gaokao. Gaokao memiliki dampak yang besar terhadap prospek penerimaan universitas. 

Pendidikan di China memberikan kesempatan bagi guru untuk bekerja secara individu dengan siswa yang mengalami kesulitan. Guru bisa bertemu dengan siswa untuk memberi bimbingan belajar, serta berkolaborasi dengan teman-temannya. 

Ban Zhu Ren merupakan guru yang berfungsi sebagai penasihat akademik siswa dengan memantau kemajuan akademis mereka, memberi konseling, dan mengunjungi rumah siswa di akhir pekan dan hari libur. Ban Zhu Ren tinggal dengan kelas yang dibimbingnya selama beberapa saat, sehingga dapat memberi efek positif seperti mengenal pribadi siswa lebih baik dan juga keluarga siswa.

pendidikan di india merupakan salah satu pendidikan yang bisa dijadikan acuan dalam pembelajaran di Indonesia

Sistem Pendidikan di India

Pendidikan merupakan suatu usaha yang telah direncanakan yang harapannya bisa mewujudkan metode belajar dan mengajar yang baik. Pendidikan juga seyogianya dapat mengembangkan potensi siswa dengan maksimal. Hal ini tentu juga dilakukan pemerintah untuk pendidikan di India.

India mewarisi sistem pendidikan dari Inggris, yaitu dengan cara memasukkan pendidikan barat ke dalam India dan juga bahasanya. Hal ini menguntungkan, karena lebih mudah dipelajari dibandingkan dengan Weda dan berbagai manuskrip lainnya.

Pendidikan di India menggunakan sistem 10 tahun pembelajaran, yang terbagi menjadi 3 jenjang. Yang pertama adalah jenjang sekolah dasar 5 tahun, sekolah dasar tingkat atas 3 tahun, dan dilanjutkan dengan kelas menengah selama 2 tahun. 

Pendidikan tinggi di India telah berkembang dengan pesat. Kira-kira ada lebih dari seribu sekolah yang telah terakreditasi di India. Ada sekitar lima puluh yang telah diakui secara internasional dan diberi peringkat oleh National Institute Ranking Framework atau NIRF. 

Beberapa sekolah dengan ranking tinggi di India telah setara dengan beberapa sekolah di Amerika untuk beberapa bidang. Program bahasa Inggris di India pun telah memiliki cakupan dan jangkauan yang luas. Banyak akademisi India telah mahir berbicara dengan bahasa Inggris.

Setelah mengetahui sistem pendidikan di beberapa negara, seperti Malaysia, Singapura, China, dan India, kita memiliki gambaran untuk perbaikan pendidikan Indonesia. Mungkin ada beberapa sistem pendidikan mancanegara yang bagus dan bisa diterapkan di Indonesia, namun ada juga yang kurang cocok diterapkan. 

Tentunya kurikulum pendidikan ditetapkan dengan kebijakan pemerintah sesuai kebutuhan masyarakat, kebiasaan, budaya, dan latar belakang negara. Kurikulum tiap negara inilah yang bisa dijadikan parameter yang mempengaruhi kualitas pendidikan di suatu negara.