Bahaya Kanker Paru-Paru: Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahannya!

Bahaya Kanker Paru-Paru:

Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahannya!

Kanker paru-paru adalah jenis penyakit dengan angka bertahan hidup yang paling rendah dibandingkan jenis kanker lainnya. Data Global Burden of Cancer (Globocan) menyebutkan kanker paru sebagai penyebab utama kematian di seluruh dunia dengan jumlah kasus mencapai 1,8 juta atau setara 18%. 

Di Indonesia, data Globocan tahun 2020 mengungkapkan jumlah kasus baru kanker paru-paru menempati urutan ke-3 (8,8%), setelah kanker payudara (16,6%) dan kanker serviks (9,2%). Kebanyakan kanker paru-paru dimulai dari sel pelapis saluran organ vital sistem pernapasan lalu menyebar dengan cepat ke bagian tubuh lainnya.

Mengingat bahaya kanker paru-paru yang begitu besar, kita wajib selalu waspada, untuk diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Kenali ciri-ciri kanker paru-paru, penyebab kanker paru-paru, serta cara mencegah kanker paru-paru. Berikut penjelasannya!

Gejala Kanker Paru-Paru

Pada tahap awal, gejala kanker paru-paru tidak menampakkan keluhan khusus. Tingkat keparahan yang terjadi akan menunjukkan gejala yang mungkin berbeda. Kita perlu waspada jika menjumpai beberapa ciri-ciri kanker paru-paru, antara lain:

1. Batuk Berkelanjutan dan Disertai Darah

Batuk yang berlangsung secara terus-menerus, terutama jika disertai dengan dahak berdarah, merupakan salah satu gejala kanker paru-paru. Pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dapat merusak jaringan paru-paru dan pembuluh darah di sekitarnya. Perdarahan kecil ini dapat mengakibatkan dahak yang berwarna merah atau coklat.

2. Sesak Napas

Sesak napas yang tidak biasa atau memburuk seiring waktu dapat menjadi tanda peringatan kanker paru-paru. Pertumbuhan tumor atau penyempitan saluran udara akibat peradangan dapat mengganggu aliran udara normal ke dalam paru-paru. Hal ini menyebabkan perasaan kekurangan oksigen dan sulit bernapas.

3. Suara Serak

Perubahan dalam suara, seperti serak atau suara berubah, dapat terjadi karena tumor paru-paru yang mempengaruhi saraf yang mengontrol pita suara. Gangguan ini dapat menyebabkan suara menjadi serak atau berubah secara tidak wajar.

4. Nyeri Dada

Gejala kanker paru-paru lainnya yaitu nyeri dada. Nyeri dada yang terus-menerus atau tajam di area dada, bahu, atau punggung dapat menjadi ciri-ciri kanker paru-paru. Tumor yang tumbuh dan menekan tulang rusuk, saraf, atau jaringan di sekitarnya dapat menyebabkan sensasi nyeri yang tidak biasa.

5. Berat Badan Turun Drastis

Kehilangan berat badan yang tiba-tiba dan signifikan tanpa alasan yang jelas bisa menjadi tanda peringatan kanker paru-paru. Pertumbuhan sel kanker memerlukan energi yang berlebihan, yang dapat mengakibatkan penurunan berat badan yang tidak wajar dan cepat.

Penyebab Kanker Paru-Paru

Sebagai salah satu penyebab utama kematian, kanker paru-paru terus menjadi fokus perhatian medis dan masyarakat secara luas. Penyebab kanker paru-paru sangat bervariasi dan kompleks, melibatkan interaksi antara faktor lingkungan, perilaku, dan faktor genetik individu. 

Berdasarkan penelusuran American Lung Association, beberapa penyebab kanker paru-paru antara lain:

1. Rokok

Rokok merupakan salah satu penyebab utama kanker paru-paru. Rokok mengandung lebih dari 70 senyawa kimia yang diketahui berbahaya, termasuk nikotin, tar, dan karbon monoksida. 

Saat rokok dibakar, senyawa-senyawa kimia berbahaya menghasilkan partikel-partikel kecil yang dapat terhirup ke dalam paru-paru. Zat-zat berbahaya ini merusak jaringan paru-paru seiring waktu dan memicu perubahan genetik pada sel-sel paru-paru. Akumulasi kerusakan ini dapat memicu pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali. Pengaruh tersebut berdampak pada perokok aktif maupun perokok pasif.

2. Paparan Gas Radon

Gas radon adalah gas radioaktif alami yang berasal dari tanah dan batuan. Gas ini dapat masuk ke dalam bangunan melalui celah-celah dan retakan pada lantai. Paparan jangka panjang terhadap gas radon meningkatkan risiko kanker paru-paru. 

Ketika gas radon terhirup, partikel radioaktif dapat mengendap di dalam paru-paru dan menyebabkan kerusakan DNA sel-sel paru-paru. Hal ini dapat memicu perkembangan sel kanker pada paru-paru. 

3. Kontak dengan Bahan Kimia Berbahaya

Penyebab kanker paru-paru lainnya yakni kontak dengan bahan kimia berbahaya dalam jangka panjang. Paparan terhadap bahan kimia berbahaya seperti asbes, arsenik, kromium, dan berbagai zat kimia industri lainnya dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. 

Partikel-partikel bahan kimia beracun yang terhirup atau terpapar melalui udara atau lingkungan kerja dapat merusak jaringan paru-paru dan mengganggu mekanisme normal sel-sel paru-paru. Kerusakan yang terjadi dapat menyebabkan mutasi genetik yang mengarah pada pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali.

4. Polusi Udara

Polusi udara yang tinggi, terutama partikel-partikel halus (PM2.5) dan bahan kimia beracun seperti polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs), dapat menjadi penyebab kanker paru-paru. Polusi udara juga dapat memicu stres oksidatif yang merusak sel-sel paru-paru serta membuka peluang bagi pertumbuhan sel kanker.

5. Sistem Kekebalan Tubuh Lemah secara Genetik

Sistem kekebalan tubuh yang lemah secara genetik dapat meningkatkan risiko terhadap berbagai penyakit, termasuk kanker paru-paru. Pada individu dengan kelemahan genetik dalam sistem kekebalan, kemampuan tubuh untuk mengenali dan menanggapi pertumbuhan sel kanker dapat terbatas, memungkinkan sel kanker berkembang tanpa terdeteksi.

Pemahaman mendalam tentang faktor-faktor penyebab kanker paru-paru ini tidak hanya memberikan wawasan tentang mekanisme terjadinya penyakit tersebut, tetapi juga memberikan dasar yang kuat untuk penerapan cara mencegah kanker paru-paru yang lebih efektif dalam melawan penyakit yang mengancam ini.

Cara Mencegah Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru adalah penyakit yang memiliki dampak merusak dan dapat mengancam kehidupan. Setelah mengetahui gejala dan penyebab kanker paru-paru, penting bagi kita untuk memahami cara mencegah kanker paru-paru yang efektif.

Berikut beberapa upaya pencegahan yang dapat kita lakukan:

1. Tidak Merokok dan Jauhi Asap Rokok

Merokok adalah penyebab utama kanker paru-paru karena mengandung banyak zat berbahaya seperti tar dan nikotin. Menghirup asap rokok, baik secara aktif maupun pasif, meningkatkan risiko kanker paru-paru secara signifikan. Tidak merokok dan jauhi rokok dapat mengurangi paparan terhadap zat-zat karsinogenik dan menurunkan risiko terjangkit kanker paru-paru.

2. Periksa Paparan Radon di Rumah

Gas radon dapat menghasilkan partikel-partikel radioaktif yang berpotensi meningkatkan risiko kanker paru-paru. Melakukan pemeriksaan tingkat radon di rumah dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi paparan gas ini dapat membantu mencegah kanker paru-paru. Kita dapat menggunakan alat uji radon untuk mengecek gas radon di rumah.

3. Hindari Paparan Karsinogen

Paparan karsinogen dari bahan kimia berbahaya seperti asbes, bahan kimia industri, dan polusi udara merupakan salah satu penyebab kanker paru-paru. Menggunakan perlindungan sesuai standar keamanan yang tepat saat kontak dengan bahan kimia berbahaya dapat membantu mencegah penyakit ini.

4. Rutin Olahraga dan Cukup Istirahat

Berolahraga secara teratur dan cukup istirahat memiliki manfaat dalam menjaga kesehatan paru-paru dan meningkatkan sirkulasi darah. Ini menjadi salah satu cara mencegah kanker paru-paru yang efektif. 

5. Tambah Asupan Sayuran dan Buah-buahan

Sayuran dan buah-buahan mengandung senyawa antioksidan dan serat yang dapat melindungi sel-sel paru-paru dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Antioksidan membantu melawan proses peradangan dan kerusakan sel yang dapat berkontribusi pada perkembangan kanker. 

Dengan menambahkan lebih banyak sayuran dan buah-buahan segar dalam pola makan harian, kita dapat menjaga kesehatan paru-paru dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jadikan pola makan sehat sebagai gaya hidup sehari-hari.

Menghindari penyebab kanker paru-paru merupakan langkah kunci dalam upaya penerapan cara mencegah kanker paru-paru. Selain itu, penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh melalui gaya hidup sehat dan pemantauan kesehatan secara rutin, terutama bagi individu dengan kecenderungan genetik yang rentan.