Gerakan Literasi Nasional: Mengapa Penting?

9 September 2024|Artikel|Bagikan :

Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang dimulai pada 2016 merupakan respons strategis terhadap tantangan rendahnya literasi di Indonesia. Data dari Survei PISA 2022 mengungkap penurunan skor literasi sebesar 12 poin yang meskipun lebih kecil dari rata-rata penurunan global, namun tetap mencerminkan kebutuhan mendesak untuk peningkatan. 

Selain itu, hasil Asesmen Nasional menunjukkan 38,47 persen siswa SD belum mencapai standar literasi minimum. Hal ini mempertegas pentingnya perbaikan mendasar dalam sistem pendidikan, terutama di bidang literasi.

Di balik tantangan tersebut, literasi di Indonesia menghadapi masalah akses terhadap sumber bacaan berkualitas dan minimnya fasilitas perpustakaan, terutama di wilayah terpencil. Program literasi nasional bertujuan menjembatani kesenjangan ini dengan mendorong pemerataan akses dan meningkatkan kualitas pembelajaran literasi. 

Aksesibilitas yang rendah menjadi salah satu penghambat utama perkembangan literasi di daerah-daerah tertinggal untuk berkembang. Dalam konteks ini, pentingnya gerakan literasi tidak hanya sebatas pada upaya peningkatan angka baca, tetapi juga sebagai bagian dari strategi untuk membangun sumber daya manusia yang lebih kompetitif. 

Strategi meningkatkan literasi nasional harus mengintegrasikan pemanfaatan teknologi dan metode pembelajaran modern yang mampu menjawab tantangan zaman. Sehingga literasi di kalangan anak-anak dan remaja dapat meningkat sesuai harapan.

 

Pentingnya Gerakan Literasi

Gerakan Literasi Nasional (GLN) adalah program komprehensif yang digagas oleh pemerintah Indonesia untuk membangun ekosistem literasi yang berkelanjutan di seluruh lapisan masyarakat. GLN tidak hanya bertujuan meningkatkan kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup pengembangan kecakapan berpikir kritis, pemahaman numerasi, serta literasi digital di era modern. 

Berikut beberapa alasan pentingnya gerakan literasi dan manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat:

  • .  Meningkatkan Akses Bahan Bacaan Berkualitas

Dengan Gerakan Literasi Nasional, masyarakat di berbagai daerah, terutama di wilayah terpencil, mendapatkan akses lebih mudah ke buku dan bahan bacaan berkualitas. Ini membantu meningkatkan kesempatan belajar bagi anak-anak dan orang dewasa yang sebelumnya terbatas oleh minimnya sumber daya pendidikan.

  • Mengurangi Buta Huruf

Salah satu manfaat konkret dari program literasi nasional adalah penurunan angka buta huruf di Indonesia. GLN berfokus pada pemberantasan buta aksara, terutama di daerah yang memiliki tingkat literasi rendah. Sehingga masyarakat bisa memperoleh keterampilan dasar membaca dan menulis untuk kehidupan sehari-hari.

  • Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Dengan mendorong budaya membaca, pentingnya gerakan literasi tercermin dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis masyarakat. Literasi membantu masyarakat memahami dan menganalisis informasi dengan lebih baik, yang pada akhirnya mendukung pengambilan keputusan yang lebih bijaksana.

  • Membantu Mengurangi Kesenjangan Sosial

Literasi di Indonesia masih menghadapi masalah ketimpangan, terutama di wilayah terpencil yang memiliki akses terbatas terhadap bahan bacaan. Dengan adanya gerakan literasi di masyarakat, diharapkan kesenjangan ini dapat dikurangi. Sehingga ada kesempatan yang sama bagi seluruh masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, terutama dalam kemampuan literasi.

  • Mendukung Peningkatan Ekonomi Lokal

Gerakan literasi turut berperan dalam meningkatkan keterampilan literasi fungsional yang dapat mendukung ekonomi lokal. Masyarakat yang melek literasi mampu mengakses informasi penting terkait bisnis, keuangan, dan peluang kerja, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi di komunitas setempat.

  • Mendorong Partisipasi Aktif Masyarakat

Gerakan literasi melibatkan partisipasi aktif sekolah, masyarakat, dan keluarga. Gerakan Literasi Nasional berfungsi sebagai jembatan untuk membangun budaya literasi yang melibatkan semua pihak, sehingga kesadaran pentingnya literasi tumbuh dari lingkungan terkecil hingga lingkup yang lebih luas.

  • Mempersiapkan Generasi Masa Depan

Kemampuan literasi yang baik menjadi fondasi penting dalam membentuk generasi yang mampu bersaing di dunia kerja dan kehidupan global. GLN berperan dalam membentuk generasi yang adaptif dan kritis terhadap perubahan, terutama di tengah perkembangan teknologi yang pesat, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.

Cara Menumbuhkan Gerakan Literasi di Sekolah

Pada tahun 2024, sebanyak 200 judul buku dengan total oplah 21.471.000 eksemplar akan didistribusikan ke 35.785 SD di seluruh Indonesia melalui program Gerakan Literasi Nasional (GLN). Pada tahap kedua, Badan Bahasa akan mencetak tambahan 200 judul buku dengan oplah 5.575.200 eksemplar yang akan dikirimkan ke 9.292 SD lainnya. 

Upaya tersebut menjadi bagian dari strategi meningkatkan literasi nasional untuk meningkatkan literasi di kalangan siswa. Di lingkup sekolah, beberapa cara bisa kita lakukan untuk menumbuhkan budaya literasi yang berkelanjutan, antara lain:

  • Membangun Pojok Baca di Setiap Kelas

Menyediakan pojok baca yang dilengkapi dengan buku-buku menarik akan mendorong siswa untuk terbiasa membaca setiap hari. Ini adalah langkah sederhana namun efektif dalam meningkatkan literasi di Indonesia, terutama di sekolah-sekolah yang belum memiliki perpustakaan lengkap.

  • Mengintegrasikan Literasi dalam Kurikulum

Guru dapat mengaitkan kegiatan membaca dan menulis dalam berbagai mata pelajaran. Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar materi akademis tetapi juga mengasah keterampilan literasi. Pentingnya gerakan literasi dalam pembelajaran akan membantu siswa memahami materi lebih efektif.

  • Mengadakan Program Membaca Bersama

Program rutin seperti membaca bersama setiap minggu atau hari tertentu dapat menciptakan kebiasaan membaca di kalangan siswa. Ini juga menjadi salah satu bagian dari strategi meningkatkan literasi nasional untuk menciptakan budaya literasi yang lebih luas di sekolah-sekolah.

  • Melibatkan Orang Tua dalam Aktivitas Literasi

Sekolah dapat mengundang orang tua untuk ikut serta dalam program membaca atau mendongeng di kelas. Keterlibatan orang tua mendukung budaya literasi ini terbilang efektif karena minat baca siswa seringkali dipengaruhi oleh dorongan dari rumah.

  • Mengadakan Kompetisi Literasi

Mengadakan lomba seperti menulis cerita, membaca puisi, atau resensi buku bisa memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam literasi. Kompetisi ini dapat memberikan apresiasi bagi siswa yang berprestasi dalam literasi.

  • Menyelenggarakan Diskusi Buku

Setelah membaca buku, siswa dapat diajak berdiskusi untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap bacaan. Diskusi ini mendorong pemikiran kritis yang bukan hanya mengajarkan siswa membaca tetapi juga berpikir analitis.

  • Meningkatkan Akses ke Perpustakaan Digital

Di era digital, sekolah dapat menyediakan akses ke perpustakaan digital yang berisi berbagai buku elektronik. Hal ini membantu memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar di mana saja dan kapan saja.

Gerakan Literasi Nasional memiliki peran vital dalam membentuk masyarakat yang lebih kritis dan adaptif terhadap perubahan zaman. Di era yang penuh dengan arus informasi, penguatan literasi di Indonesia menjadi kunci untuk memberdayakan setiap individu agar mampu memfilter dan memanfaatkan informasi secara bijak. 

Peningkatan literasi lebih dari soal membaca dan menulis, tetapi juga pemahaman mendalam yang akan memengaruhi cara berpikir dan bertindak. Oleh karena itu, strategi meningkatkan literasi nasional perlu terus dikembangkan dengan melibatkan pemerintah, lembaga pendidikan, hingga komunitas masyarakat. 

Upaya ini harus dilakukan secara konsisten dengan dukungan berbagai pihak untuk memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat memiliki akses terhadap pengetahuan yang relevan dan bermanfaat. Sehingga gerakan ini akan mampu menciptakan dampak yang nyata bagi masa depan literasi di Indonesia.