Peran Guru dalam Pembelajaran di Era Digital
Peran Guru
dalam Pembelajaran
di Era Digital
Peran guru di era digital sangat krusial. Lebih dari sekadar penyampai informasi, peran guru dalam pembelajaran di era digital juga mencakup sebagai pembimbing yang membantu siswa memahami dan memilah tsunami informasi melalui pendekatan yang inovatif dan interaktif.
Guru diarahkan agar dapat memberdayakan generasi muda menghadapi tantangan global yang terus berkembang. Guna mendukung peran guru tersebut, Kemdikbudristek RI meluncurkan Kurikulum Merdeka mulai tahun ajaran 2021/2022 yang diimplementasikan secara bertahap sesuai kesiapan satuan pendidikan.
Kurikulum Merdeka dan Apresiasi Guru Inspiratif
Kurikulum Merdeka adalah sistem pendidikan dengan konsep merdeka belajar yang dirancang untuk menghadirkan suasana menyenangkan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat mengakomodir kreativitas dan kecerdasan peserta didik yang beragam serta membentuk karakter yang kuat.
Peran guru dalam merdeka belajar menjadi lebih fleksibel karena diberikan keleluasaan untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa serta karakteristik lokal. Peran guru dalam merdeka belajar antara lain menggali potensi siswa, merancang pembelajaran terpersonalisasi, mendorong kreativitas dan inovasi, memperkuat karakter dan etika, serta mengembangkan kemandirian siswa.
Pada tahun ajaran 2022/2023, Kurikulum Merdeka telah digunakan sebanyak 80% atau sekitar 142 ribu sekolah di Indonesia. Rencananya, Kurikulum Merdeka akan ditetapkan sebagai kurikulum nasional pada tahun ajaran 2024/2025.
Peran guru dalam pembelajaran sangat penting untuk mencapai tujuan merdeka belajar. Oleh karenanya, Kemdikbudristek RI mengajak seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) untuk memberikan layanan pendidikan terbaik kepada siswa dan memiliki semangat belajar, berkarya, serta berbagai sesuai visi Merdeka Belajar.
Pada momentum Hari Guru Nasional (HGN) setiap tanggal 25 November, Kemdikbudristek RI memberikan apresiasi kepada GTK yang inovatif, inspiratif dan dedikatif dalam menerapkan Kurikulum Merdeka dan memberikan pendidikan yang berkualitas. Contoh guru inspiratif yang menerima penghargaan tersebut pada HGN 2022 yaitu Rini Budiarti yang merupakan guru SMP Islam Athirah, Makassar.
Guru inspiratif adalah pendidik yang memiliki kemampuan untuk memotivasi, membimbing, dan menginspirasi siswa mereka dengan cara yang positif. Jadi bukan hanya menyampaikan pengetahuan akademik, tetapi guru juga menciptakan lingkungan belajar yang memicu minat serta semangat belajar siswa.
Contoh guru inspiratif yaitu guru yang memiliki antusiasme dan menunjukkan kegembiraan dan ketertarikan yang dapat menginspirasi siswa untuk belajar dengan semangat yang sama. Guru inspiratif berusaha memahami kebutuhan, minat, dan tantangan setiap siswa.
7 Peran Guru dalam Pembelajaran di Era Digital
Ketika teknologi telah mendisrupsi berbagai sektor kehidupan, peran guru di era digital mengalami transformasi signifikan. Sebagai ujung tombak pendidikan, guru kini memiliki berbagai peran untuk membimbing siswa lebih bijak dalam menghadapi laju perkembangan teknologi.
Peran guru dalam pembelajaran di era digital ini antara lain:
1. Fasilitator Pembelajaran
Guru sebagai fasilitator pembelajaran di era digital memiliki peran penting dalam menciptakan pengalaman belajar yang interaktif dan berpusat pada siswa. Untuk memfasilitasi diskusi, kolaborasi, dan proyek-proyek kelompok, guru dapat memanfaatkan berbagai platform pembelajaran, seperti Google Classroom atau Moodle.
Guru sebagai fasilitator dapat menciptakan forum diskusi online yang memungkinkan siswa berbagi pemikiran, bertukar ide, dan memecahkan masalah bersama. Sebagai contoh, dalam pelajaran sejarah guru dapat mengorganisir proyek kolaboratif di mana siswa bekerja dalam kelompok untuk menyusun presentasi multimedia tentang suatu peristiwa sejarah.
Dalam proyek ini, siswa dapat menggunakan alat-alat pembelajaran daring seperti Canva atau Prezi untuk membuat presentasi yang menarik dan berbagi pengetahuan mereka dengan teman-teman di kelas.
2. Pendidik
Guru tetap sebagai pendidik utama siswa di sekolah yang bertanggung jawab menyampaikan materi pelajaran secara jelas dan mendalam. Guru dapat memanfaatkan berbagai media pembelajaran digital, termasuk video pembelajaran, simulasi interaktif, dan aplikasi edukasi, untuk menjelaskan konsep-konsep pelajaran.
contoh peran guru sebagai pendidik di era digital, dalam pelajaran matematika guru dapat menggunakan aplikasi matematika interaktif seperti GeoGebra untuk mengajarkan konsep-konsep geometri secara visual. Melalui aplikasi ini, siswa dapat memanipulasi objek geometris, memahami prinsip-prinsip matematika dengan lebih baik, dan mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang topik tersebut.
3. Pemimpin Kelas
Guru di era digital juga bertindak sebagai pemimpin kelas yang perlu memastikan kedisiplinan dan etika belajar di lingkungan sekolah. Guru dapat menciptakan aturan kelas yang jelas dan mengingatkan siswa tentang norma perilaku yang diharapkan selama sesi pembelajaran.
Guru dapat memberikan arahan yang tegas kepada siswa, memastikan bahwa mereka terlibat aktif dalam diskusi kelas, dan memberikan umpan balik langsung terhadap pertanyaan atau tanggapan siswa. Dalam kelas online, guru juga dapat mengadakan sesi konseling individu dengan siswa yang membutuhkan bantuan tambahan atau dukungan emosional.
4. Pendamping dan Motivator
Guru tidak hanya mendidik, tetapi juga mendampingi siswa dalam perjalanan belajar mereka. Guru sebaiknya memberikan dukungan emosional dan akademis kepada siswa yang membutuhkan, mengidentifikasi bakat dan minat siswa, dan memberikan tugas yang menggugah kreativitas.
Sebagai contoh, dalam pelajaran seni guru dapat memberi tugas kepada siswa untuk membuat portofolio seni digital mereka sendiri. Guru memberikan panduan dan umpan balik untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan seni mereka. Guru sebagai motivator dapat memberikan dorongan positif terhadap hasil karya siswa dan memotivasi untuk terus mengembangkan potensi seni tersebut.
5. Evaluator
Guru sebagai evaluator menggunakan berbagai metode penilaian untuk mengukur kemajuan siswa secara objektif dan memberikan umpan balik yang bermanfaat. Guru merancang tugas proyek yang menguji pemahaman siswa tentang konsep-konsep pelajaran dan kemampuan mereka dalam menerapkan pengetahuan dalam konteks nyata.
Misalnya dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam, guru dapat memberikan tugas kepada siswa untuk merancang eksperimen ilmiah secara virtual menggunakan simulasi laboratorium. Guru menilai laporan eksperimen siswa berdasarkan metode ilmiah, pengamatan, dan kesimpulan yang mereka buat. Kemudian guru memberikan umpan balik konstruktif untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep-konsep ilmiah.
6. Pendamping Teknologi
Guru membimbing siswa dalam menggunakan teknologi dengan bijak dan produktif. Guru sebagai pendamping teknologi mengajarkan keterampilan digital seperti penggunaan perangkat lunak produktivitas, pengeditan gambar, atau pengolahan data.
Guru juga memberi contoh bagaimana menggunakan media sosial secara etis dan bertanggung jawab, mengajarkan siswa tentang hak cipta, dan penggunaan sumber daya secara legal. Contoh yang bisa dilakukan di antaranya memberi tugas kepada siswa untuk membuat blog atau vlog edukatif tentang topik pelajaran tertentu.
Dalam tugas tersebut, siswa dapat belajar mengedit video, menulis konten informatif, dan berbagi pengetahuan mereka melalui platform digital. Sekaligus siswa belajar menghormati hak cipta dan mengutip sumber daya yang mereka gunakan.
7. Kolaborator
Guru sebaiknya berkolaborasi dengan sesama guru, orang tua, dan pakar pendidikan untuk meningkatkan mutu pembelajaran siswa. Guru sebagai kolaborator dapat mengadakan pertemuan dengan guru lain untuk berbagi pengalaman dan strategi pengajaran terbaik.
Guru juga menjalin komunikasi terbuka dengan orang tua, memberikan update tentang kemajuan siswa, dan mendengarkan masukan orang tua tentang kebutuhan belajar siswa. Selain itu, guru dapat mengundang pakar di bidangnya untuk memberikan materi atau mengadakan lokakarya bersama para ahli. Hal ini dapat memperkaya pengalaman pembelajaran siswa dengan wawasan dan pengetahuan dari dunia nyata.
Peran guru di era digital lebih dari penyampai pengetahuan, namun juga sebagai pembimbing generasi yang siap menghadapi teknologi yang terus berkembang. Selain sebagai pendidik, guru berperan memandu siswa mengakses informasi digital yang tak terbatas.
Peran guru dalam merdeka belajar menjadi semakin penting karena tidak hanya memberi materi pelajaran, melainkan juga mendorong kemandirian siswa dalam mengeksplorasi ilmu pengetahuan. Guru inspiratif dalam konteks ini adalah contoh nyata bagaimana peran guru sebagai pendidik dapat membentuk masa depan generasi muda.