Bagaimana Tingkat Kesejahteraan di Indonesia?
Bagaimana Tingkat Kesejahteraan di Indonesia?
Terdapat 8 indikator kesejahteraan masyarakat di Indonesia yaitu kependudukan, kesehatan dan gizi, pendidikan, ketenagakerjaan, taraf dan pola konsumsi, perumahan dan lingkungan, kemiskinan, serta sosial lainnya. Indikator tersebut menjadi acuan pada upaya peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial.
Kesejahteraan sosial merupakan aspek penting dalam menilai tingkat kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program dan kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan program jaminan kesehatan nasional (JKN).
Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Namun, tingkat kesejahteraan masyarakat tetap menjadi perhatian utama. Berdasarkan nilai Produk Domestik Bruto atau PDB Indonesia menempati posisi ke-102 di dunia dengan total PDB sebesar USD15.855 per kapita.
Selain 8 indikator kesejahteraan masyarakat di Indonesia, kita juga perlu memahami Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), dan Produk Domestik Bruto atau PDB Indonesia. Berikut penjelasannya!
8 Indikator Kesejahteraan Masyarakat di Indonesia
Tingkat kesejahteraan masyarakat dapat diukur melalui berbagai indikator yang mencakup aspek-aspek penting dalam kehidupan sehari-hari. Melansir publikasi BPS berjudul Indikator Kesejahteraan Rakyat 2022, terdapat 8 indikator kesejahteraan masyarakat di Indonesia.
Berikut penjelasan lebih detail tentang masing-masing indikator tersebut:
1. Kependudukan
Indikator kependudukan mencakup aspek demografi seperti pertumbuhan populasi, distribusi penduduk, dan struktur usia. Informasi mengenai jumlah penduduk, tingkat kelahiran, kematian, dan migrasi penting untuk memahami dinamika populasi. Indikator ini membantu pemerintah dalam perencanaan pembangunan, kebijakan kesehatan, pendidikan, dan ketenagakerjaan.
2. Kesehatan dan Gizi
Indikator ini melibatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, tingkat harapan hidup, tingkat kematian, dan prevalensi penyakit. Termasuk status gizi penduduk, tingkat kejadian penyakit menular dan tidak menular, serta ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak.
Peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas, serta program-program gizi dan imunisasi, sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Pendidikan
Indikator pendidikan mencakup tingkat melek huruf, angka partisipasi sekolah, kualitas pendidikan, dan kesetaraan akses pendidikan. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan menjadi prioritas untuk mengurangi kesenjangan pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta meningkatkan kualifikasi tenaga kerja.
4. Ketenagakerjaan
Indikator ketenagakerjaan meliputi tingkat pengangguran, tingkat partisipasi angkatan kerja, dan tingkat upah. Menurunkan tingkat pengangguran terbuka dan meningkatkan kesempatan kerja yang layak dan produktif sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
5. Taraf dan Pola Konsumsi
Indikator ini mencakup pendapatan per kapita, pola konsumsi, dan akses terhadap barang dan jasa. Pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan peningkatan daya beli masyarakat berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan.
6. Perumahan dan Lingkungan
Indikator ini melibatkan akses terhadap perumahan yang layak, sanitasi, akses air bersih, dan kondisi lingkungan yang sehat. Penyediaan perumahan yang terjangkau dan berkualitas serta perlindungan lingkungan yang berkelanjutan sangat penting untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
7. Kemiskinan
Indikator kemiskinan mengukur jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Penanggulangan kemiskinan melibatkan program-program perlindungan sosial, pemberdayaan ekonomi, dan akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan.
8. Sosial Lainnya
Indikator ini mencakup aspek sosial seperti akses terhadap keadilan, keamanan, dan partisipasi masyarakat. Penguatan jaringan sosial, peningkatan keadilan sosial, serta partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan merupakan faktor penting dalam meningkatkan kesejahteraan sosial.
Secara garis besar, kondisi kesejahteraan di Indonesia saat ini tumbuh baik. Ekonomi Indonesia pada triwulan pertama 2023 tumbuh sebesar 5,03% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi sebanyak 15,93% terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan. Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi mencapai 11,68%.
Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program dan kebijakan. Peningkatan upaya dalam kesejahteraan sosial terlihat melalui program-program perlindungan sosial dan akses yang lebih baik terhadap layanan publik.
Meskipun demikian, tentu masih ada tantangan yang perlu diatasi, seperti kesenjangan regional, kualitas pendidikan dan kesehatan yang belum merata, serta perlindungan sosial yang lebih inklusif. Dengan komitmen dan kerja sama yang berkelanjutan antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, diharapkan tingkat kesejahteraan di Indonesia dapat terus meningkat dalam jangka panjang.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah ukuran komprehensif yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan suatu negara. IPM menggabungkan beberapa dimensi penting, termasuk harapan hidup yang sehat, pendidikan, dan taraf hidup yang layak.
Dalam beberapa tahun terakhir, IPM Indonesia telah menunjukkan peningkatan yang positif. Peningkatan harapan hidup, akses terhadap pendidikan, dan pengurangan tingkat kemiskinan merupakan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan IPM.
Setelah sempat mengalami tekanan di tahun 2020 karena adanya pandemi Covid-19, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia tahun 2021 tumbuh sebesar 0,49% dan terus membaik pada tahun 2022 IPM Indonesia dengan peningkatan 0,86%.
Kendati pertumbuhannya positif, masih ada tantangan dalam mencapai kesetaraan dan mengatasi kesenjangan sosial yang ada. Upaya harus terus dilakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan layanan kesehatan, serta mengurangi kesenjangan dalam hal aksesibilitas dan kualitas layanan ini di seluruh wilayah Indonesia.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang mengukur persentase angkatan kerja yang sedang mencari pekerjaan dan siap bekerja. Pengangguran yang tinggi dapat menjadi hambatan besar dalam mencapai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat.
Di Indonesia, tingkat pengangguran terbuka telah mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai langkah dilakukan guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, seperti menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja.
Jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional pada Agustus 2022 yaitu 143,72 juta orang. Jumlah ini naik 3,57 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2022 mengalami penurunan 0,63% dibandingkan Agustus 2021. TPT Agustus 2022 yakni sebesar 5,86%.
Program-program seperti pembangunan infrastruktur, pengembangan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta pelatihan keterampilan telah diluncurkan untuk mengurangi pengangguran.
Penting bagi pemerintah dan sektor swasta untuk terus bekerja sama guna menciptakan lingkungan usaha yang kondusif dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi yang lebih inklusif. Sehingga Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) bisa terkendali.
Produk Domestik Bruto (PDB)
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah ukuran nilai semua barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara selama periode tertentu. Indonesia telah mencatat pertumbuhan PDB yang positif dalam beberapa tahun terakhir.
Jumlah PDB Indonesia pada triwulan pertama 2023 mencapai Rp5.071,7 triliun. Ekonomi Indonesia pada triwulan pertama 2023 terhadap triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 0,92%.
Pemerintah harus terus mendorong investasi, memperbaiki iklim usaha, dan memberikan dukungan kepada sektor-sektor yang memiliki potensi untuk memberikan dampak sosial dan ekonomi yang luas. Selain itu, penting juga untuk memperkuat sektor pertanian dan mengembangkan sektor manufaktur guna menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak serta mengurangi ketimpangan ekonomi antara perkotaan dan pedesaan.
Secara umum, kita dapat melihat beberapa hal penting terkait kondisi kesejahteraan sosial di Indonesia. Pertama terkait 8 indikator kesejahteraan masyarakat di Indonesia dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang meningkat menunjukkan adanya perkembangan dalam akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan standar hidup yang lebih baik bagi masyarakat.
Selanjutnya, pertumbuhan stabil dalam Produk Domestik Bruto atau PDB Indonesia memainkan peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Agar dapat mencapai kesejahteraan yang lebih merata, kerja sama dan komitmen dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat diperlukan.