7 Manfaat Literasi Digital di Sekolah dan Penerapannya

15 November 2024|Artikel|Bagikan :

Apa itu literasi digital? Menurut UNESCO, literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengelola, memahami, mengintegrasikan, mengomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasi dengan aman dan bijaksana melalui teknologi digital. 

Tujuan literasi digital adalah untuk memberdayakan individu, khususnya generasi muda, agar mampu berpikir kritis saat berinteraksi dengan informasi dan teknologi digital. Termasuk membangun ketahanan terhadap informasi yang menyesatkan, ujaran kebencian, dan ekstremisme kekerasan.

Literasi digital di Indonesia menunjukkan perkembangan yang positif. Masyarakat dinilai semakin mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Berdasarkan laporan Status Literasi Digital di Indonesia 2023 dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Katadata Insight Center (KIC), indeks literasi digital Indonesia pada 2023 mencapai nilai 3,65 dari skala 1-5.

Survei dilakukan terhadap 10.000 pengguna internet dari berbagai usia dan latar belakang di seluruh Indonesia. Survei tersebut menggunakan metode acak bertingkat dan wawancara langsung pada periode Juli hingga Agustus 2023. Nilai tersebut diukur melalui empat pilar utama, yaitu Keterampilan Digital (Digital Skills), Keamanan Digital (Digital Safety), Etika Digital (Digital Ethics), dan Budaya Digital (Digital Culture). 

Indeks literasi digital di Indonesia ini termasuk dalam kategori tinggi dan terus meningkat dalam 3 tahun terakhir. Hasil ini mencerminkan kemajuan signifikan dalam pemahaman digital masyarakat Indonesia yang semakin siap menghadapi tantangan era digital.

Manfaat Pendidikan Literasi Digital di Sekolah

Pentingnya literasi digital sangat terkait dengan kemudahan hidup di masa depan, seperti untuk persiapan kerja, pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan. Oleh karenanya literasi digital di sekolah menjadi sangat penting karena membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan digital. Secara umum, kompetensi ini berguna untuk berpartisipasi secara efektif di dunia modern. 

Dengan memperkenalkan literasi digital sejak dini, sekolah dapat mendidik siswa untuk memanfaatkan teknologi secara produktif, kritis, dan etis. Di sisi lain, literasi digital pada anak usia dini bertujuan untuk mengenalkan anak pada pemanfaatan teknologi secara sehat dan proporsional. Penanaman pemahaman dasar tentang penggunaan teknologi yang aman dan bertanggung jawab menjadi fondasi awal yang penting dalam menghadapi era digital.

Selengkapnya, berikut ini manfaat pendidikan literasi digital di sekolah.

1. Meningkatkan Kemampuan Mengakses Informasi 

Dengan literasi digital, siswa dapat dengan cepat mengakses berbagai sumber informasi di internet. Mereka diajarkan cara mencari informasi yang akurat dan relevan untuk tugas atau proyek mereka. Hal ini membuat mereka lebih mandiri dalam belajar dan mampu menemukan jawaban sendiri.

2. Mengasah Keterampilan Berpikir Kritis 

Literasi digital adalah keterampilan yang membantu siswa untuk mengevaluasi informasi yang mereka temukan. Siswa perlu belajar mengidentifikasi fakta dan opini, serta membedakan sumber yang dapat dipercaya dan yang tidak. Keterampilan ini penting dalam mencegah mereka terjebak dalam berita palsu atau hoaks.

3. Meningkatkan Efisiensi Pembelajaran 

Pentingnya literasi digital membuat proses belajar mengajar lebih efisien karena dapat menggunakan perangkat digital. Siswa dapat mengumpulkan tugas secara daring, melakukan diskusi melalui forum online, dan mengikuti kelas dari mana saja. Kemampuan ini sangat mendukung pembelajaran modern, terutama dalam kondisi pembelajaran jarak jauh.

4. Mengembangkan Kreativitas dan Kemampuan Membuat Konten 

Pentingnya literasi digital juga mencakup kemampuan siswa untuk mengekspresikan ide kreatifnya melalui media digital, seperti membuat video, blog, atau presentasi interaktif. Kegiatan ini dapat memperkuat keterampilan komunikasi, sekaligus meningkatkan kreativitas siswa dalam menyampaikan ide.

5. Membentuk Etika dan Kesadaran Digital 

Melalui pendidikan literasi digital di sekolah, siswa diajarkan etika digital, seperti menghargai hak cipta dan privasi orang lain. Mereka belajar tentang perilaku yang bertanggung jawab saat berinteraksi secara online. Ini penting untuk menciptakan warga digital yang santun dan bertanggung jawab.

6. Membantu Menjaga Keamanan Digital 

Siswa diajarkan cara melindungi data pribadi mereka dan memahami risiko keamanan digital. Pengetahuan ini penting untuk melindungi diri dari penipuan online dan peretasan. Ini membantu siswa mengembangkan kesadaran akan literasi digital di Indonesia yang aman dan bertanggung jawab.

7. Mempersiapkan Anak Menghadapi Tantangan Masa Depan 

Literasi digital pada anak usia dini membantu mereka siap menghadapi masa depan yang berbasis teknologi. Dengan dasar literasi digital yang kuat, mereka akan lebih mudah beradaptasi dengan perkembangan teknologi, memiliki daya saing, dan mampu memanfaatkan teknologi secara bijak untuk karier mereka kelak.

Penerapan Literasi Digital di Sekolah

Setelah mengetahui apa itu literasi digital dan peran pentingnya dalam pendidikan, kita perlu terus mengupayakan peningkatan literasi digital sesuai tahapan usia anak. Lantas, bagaimana penerapan literasi digital di sekolah?

Berikut beberapa cara menerapkan literasi digital di sekolah:

1. Membuat Kurikulum Literasi Digital

Sekolah dapat menyusun kurikulum khusus untuk mengajarkan literasi digital sejak dini. Materi dapat mencakup cara mencari informasi, keamanan digital, dan etika online. Ini memberikan pemahaman mendasar tentang apa itu literasi digital bagi siswa.

2. Pelatihan Guru dalam Literasi Digital

Guru perlu memahami literasi digital agar bisa mengajarkannya dengan efektif. Pelatihan mencakup pemanfaatan perangkat digital, sumber belajar online, dan pengelolaan kelas digital. Guru yang terampil akan lebih siap memandu siswa dalam pembelajaran digital.

3. Pembelajaran dengan Sumber Daya Online

Siswa diajak untuk menggunakan sumber belajar digital, seperti video edukasi, artikel online, dan simulasi interaktif. Ini dapat melatih kemampuan menemukan dan memanfaatkan informasi dari berbagai sumber.

4. Program Keamanan dan Privasi Online

Sekolah dapat mengadakan program untuk mengajarkan siswa tentang keamanan data pribadi dan risiko online, seperti phishing atau peretasan. Ini bagian dari pentingnya literasi digital agar siswa memahami risiko dan menjaga privasi mereka di internet.

5. Pemanfaatan Platform Kolaborasi Digital

Penggunaan platform kolaborasi, seperti Google Classroom atau Microsoft Teams, memungkinkan siswa belajar berkomunikasi dan bekerja sama secara virtual. Ini penting dalam literasi digital di Indonesia, karena siswa akan terbiasa bekerja dalam tim digital dan mempersiapkan mereka menghadapi dunia kerja.

6. Pembuatan Proyek Digital oleh Siswa

Sekolah bisa memberi tugas proyek digital, seperti membuat presentasi, blog, atau video, sehingga siswa terbiasa berkarya di media digital. Ini mendorong kreativitas mereka dan memberi pengalaman nyata dalam menggunakan alat-alat digital.

7. Pengawasan dan Pembimbingan Penggunaan Internet

Sekolah perlu menyediakan akses internet dengan pengawasan agar siswa tetap aman saat menjelajahi konten online. Pembimbingan dalam penggunaan internet ini juga sangat penting untuk literasi digital pada anak usia dini, agar mereka memahami batasan dan bertanggung jawab saat beraktivitas online.

Penerapan literasi digital di sekolah harus dilakukan dengan seimbang. Artinya, tidak hanya fokus pada keterampilan teknis, seperti cara menggunakan perangkat atau mencari informasi. Tetapi juga pada pengembangan sikap kritis, etika, dan kesadaran akan keamanan digital. Pendidikan literasi digital perlu mengajarkan siswa untuk bijak menggunakan teknologi dan memahami batasan.  

Tidak kalah penting, siswa perlu tetap diarahkan untuk menjaga keseimbangan antara dunia digital dengan interaksi sosial langsung dan aktivitas non-digital. Dengan pendekatan komprehensif, literasi digital di sekolah dapat benar-benar membekali generasi muda untuk siap menghadapi tantangan dunia digital. Tentu saja tanpa mengabaikan nilai-nilai penting yang ada di luar dunia virtual.