5 Manfaat Pendidikan Literasi Keuangan Sejak Dini dan Contohnya

7 November 2024|Artikel|Bagikan :

Literasi keuangan adalah kemampuan memahami dan menggunakan keterampilan finansial, seperti pengelolaan uang, penganggaran, dan investasi. Menurut Investopedia, literasi keuangan memberikan dasar penting untuk membuat keputusan finansial yang tepat dan mengurangi risiko kerugian.

Berdasarkan survei Federal Reserve Bank of San Francisco pada 2021, sebanyak 28% pembayaran di AS dilakukan menggunakan kartu kredit, sementara pembayaran tunai hanya 20%. Hal ini semakin relevan karena produk dan layanan keuangan berkembang pesat di masyarakat sejak tahun 2000. 

Di Indonesia, masih banyak masyarakat yang belum cukup paham tentang apa itu literasi finansial dan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Meski survei OJK 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan Indonesia meningkat menjadi 49,68 persen, angka ini masih tergolong rendah.

Padahal, literasi keuangan merupakan bekal penting untuk menghadapi ekonomi modern yang semakin kompleks. Rendahnya literasi keuangan membuat sebagian orang rentan terhadap keputusan finansial yang kurang tepat, seperti pengelolaan utang yang buruk maupun penipuan investasi.

Melansir laman resmi OJK, pengertian literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap, perilaku, dan pengambilan keputusan finansial. Kemampuan ini dapat membantu meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan guna mencapai kesejahteraan keuangan masyarakat.

Menariknya, cara meningkatkan literasi keuangan bukan hanya untuk diterapkan orang dewasa. Literasi keuangan pada anak usia dini justru lebih efektif karena membangun kebiasaan sejak awal. Contoh literasi keuangan sederhana seperti menabung atau memahami nilai uang bisa menjadi pondasi untuk pengelolaan keuangan yang lebih baik di masa depan.

Manfaat Pendidikan Literasi Keuangan Sejak Dini

Banyak orang dewasa menghadapi kesulitan keuangan karena kurangnya pemahaman sejak dini tentang pengelolaan uang. Ini menunjukkan pentingnya mengenalkan konsep literasi keuangan pada anak usia dini

Berikut manfaat pendidikan literasi keuangan yang sangat penting dimulai sejak usia dini:

1. Mengajarkan Anak untuk Menghargai Uang

Pendidikan literasi keuangan mengajarkan anak-anak untuk lebih menghargai uang yang mereka miliki. Dengan memahami bagaimana uang diperoleh dan dikelola, anak menjadi lebih bijak dalam mengelola pengeluaran mereka. Ini juga membantu mereka untuk tidak mudah tergoda dengan pembelian impulsif, serta lebih memprioritaskan pengeluaran yang lebih penting.

2. Menghindari Kesalahan Keuangan di Masa Depan

Dengan memahami dasar-dasar keuangan, anak-anak belajar membuat keputusan yang lebih bijak. Misalnya, mereka akan tahu pentingnya menabung daripada menghabiskan uang untuk hal yang tidak mendesak. Hal ini mencegah mereka dari kebiasaan buruk yang bisa merugikan di masa depan, seperti utang berlebihan.

3. Mempersiapkan Anak untuk Keadaan Darurat

Anak-anak yang diajarkan menabung secara rutin akan lebih siap menghadapi situasi tak terduga. Pendidikan ini mengajarkan mereka nilai penting dari memiliki dana cadangan yang bisa digunakan saat keadaan darurat.

4. Membantu Mencapai Tujuan Finansial

Dengan belajar menyusun rencana keuangan, anak dapat memahami bagaimana mencapai tujuan tertentu, seperti membeli mainan favorit atau gadget. Ini adalah contoh literasi keuangan yang mengajarkan pentingnya perencanaan dan pengelolaan uang untuk memenuhi impian mereka.

5. Membangun Kepercayaan Diri dalam Mengelola Uang

Anak yang memahami apa itu literasi finansial akan lebih percaya diri dalam mengambil keputusan keuangan. Mereka tidak akan bingung saat diberi tanggung jawab seperti mengelola uang saku atau uang kas kelas. Kepercayaan diri ini membantu mereka membuat keputusan finansial yang lebih baik di masa depan.

Contoh Pendidikan Literasi Keuangan untuk Anak

Literasi keuangan pada anak usia dini adalah langkah penting untuk membekali mereka dengan keterampilan hidup yang berguna sepanjang hidupnya. Literasi keuangan tidak hanya membantu anak memahami nilai uang, tetapi juga membentuk kebiasaan positif dalam mengelola keuangan.

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa contoh pendidikan literasi finansial yang bisa membantu anak-anak lebih memahami konsep keuangan secara komprehensif.

  • Berikan Uang Tambahan Sebagai Imbalan Kerja

Libatkan anak dalam pekerjaan rumah sederhana, seperti merapikan tempat tidur atau mencuci piring. Lalu beri mereka uang saku tambahan sebagai imbalan. Dengan cara ini, mereka belajar bahwa uang harus diperoleh, bukan sekadar diberikan. Anak juga lebih menghargai nilai uang dan belajar menyusun anggaran dari uang yang mereka hasilkan sendiri.

  • Ajarkan Konsep Menabung dengan Celengan

Contoh literasi keuangan yang sederhana dan aplikatif untuk melatih disiplin sejak dini adalah dengan mulai menabung dengan celengan. Ajak anak-anak menyisihkan sebagian uang saku untuk menabung. Ketika celengan penuh, tunjukkan bagaimana mereka bisa menggunakannya untuk membeli sesuatu yang benar-benar diinginkan. 

  • Kenalkan Rekening Bank untuk Anak

Saat anak memasuki usia sekolah dasar, buka rekening tabungan anak di bank. Jelaskan bagaimana uang mereka lebih aman dan dapat bertambah. Dengan cara ini, anak-anak belajar memahami dunia perbankan dan pentingnya menyimpan uang di tempat yang tepat.

  • Libatkan dalam Membuat Anggaran

Ajak anak merencanakan pengeluaran mingguan atau bulanan mereka. Misalnya, hitung uang saku mereka dan tentukan alokasi untuk kebutuhan, keinginan, dan tabungan. Ini merupakan cara meningkatkan literasi keuangan untuk anak dengan memperkenalkan konsep pengelolaan uang yang baik.

  • Dorong Anak untuk Berkontribusi pada Pembelian

Saat mereka ingin membeli barang, seperti mainan atau buku, minta mereka membayar sebagian dari harganya. Cara ini membantu anak memahami nilai uang dan membuat mereka lebih selektif dalam mengeluarkan uang untuk barang yang benar-benar mereka butuhkan.

  • Gunakan Permainan Edukasi Keuangan

Permainan seperti Monopoli atau Payday dapat menjadi alat belajar yang menyenangkan. Ini mengajarkan mereka pemahaman praktis tentang apa itu literasi finansial. Anak-anak diajarkan cara mengelola uang, mengambil risiko finansial, dan membuat keputusan investasi kecil. 

  • Ajak Anak Mengenal Investasi

Sesuai perkembangan usia anak, kita bisa mulai libatkan mereka dalam memilih saham sederhana yang familiar, seperti perusahaan mainan. Hal ini mengajarkan mereka dasar-dasar investasi dan potensi pertumbuhan uang dalam jangka panjang.

  • Diskusikan Keuangan dengan Jujur

Jelaskan kondisi keuangan keluarga secara sederhana, seperti pentingnya memprioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan. Anak akan memahami pentingnya pengelolaan keuangan dalam situasi nyata dan belajar menghadapi masalah finansial dengan bijak.

  • Libatkan Anak Saat Belanja

Saat berbelanja, ajak anak membandingkan harga produk dan menghitung pengeluaran. Aktivitas ini melatih mereka untuk memahami konsep biaya, anggaran, dan membuat keputusan pembelian yang lebih cerdas.

  • Kenalkan Aplikasi Keuangan Anak

Gunakan aplikasi keuangan ramah anak seperti Greenlight atau GoHenry untuk mengelola uang saku mereka. Anak-anak dapat melihat transaksi mereka sendiri, belajar menyimpan, dan mengontrol pengeluaran dengan panduan dari orang tua.

Mengajarkan anak tentang uang bukan hanya soal menabung atau menghitung kembalian, tetapi juga membangun pola pikir cerdas finansial dan tangguh sejak dini. Dalam dunia yang semakin kompleks, literasi keuangan adalah salah satu katalis bagi anak-anak untuk menyongsong masa depan yang lebih mandiri dan terencana.